[EVENT] Beelingua’s Forum Group Discussion – December 13, 2024
Click here for Indonesian version
On December 13, 2024, BINUS University’s Digital Language Learning Center (DLLC) hosted a Forum Group Discussion (FGD) at the Anggrek campus. The event was aimed at gathering valuable feedbacks and suggestions to improve Beelingua, Binus University’s very own digital language learning platform. Over than 20 students from Jakarta, Bandung, and Malang participated in the session, both onsite and online, engaging in meaningful conversations about the platform’s features, usability, and potential improvements.
The FGD was led by Mr. Hendra Bakti, the Manager of DLLC, who facilitated the discussion and ensured that all participants had an opportunity to voice their opinions. There are also representatives from the IT Department, Mr. Daniel Wail. The session was structured around eight carefully crafted questions that addressed various aspects of Beelingua, from user experience to content quality, and from platform accessibility to its potential for enhancing language learning.
The participants, a mix of students from different locations, provided a diverse range of perspectives, which was crucial for understanding the strengths and areas for improvement of Beelingua. As a digital platform designed to support language learners, Beelingua serves as a tool for students to practice and develop their language skills in a flexible, online environment. However, like any platform, continuous feedback from its users is essential for growth and improvement. This is where the FGD played a vital role.
The discussion began by examining the content quality. Students discussed the effectiveness of the materials provided on Beelingua, including grammar exercises, vocabulary practices, and multimedia resources. While the majority of participants found the content to be engaging and useful, some students recommended expanding the selection of interactive activities, such as games and quizzes, to make the learning experience more enjoyable, consistent and immersive.
The next key area of focus was the platform’s accessibility. Participants shared feedback on the availability of Beelingua on different devices, the stability of its mobile app, and whether it was easy to integrate into their daily schedules. This suggestion was noted as a potential improvement to make the platform more user-friendly, especially for students with limited access to certain mobile devices. Another topic covered during the FGD was the overall user experience of Beelingua. Students shared their thoughts on the platform’s interface, ease of navigation, and the clarity of its instructions. Many participants appreciated the intuitive design but suggested enhancements such as improved navigation.
The FGD also provided a platform for students to voice their suggestions for the future development of Beelingua. Ideas ranged from real-time feedback on pronunciation and writing, to adding basic Japanese Hiragana/Katakana contents that would allow students to adapt easily with basic Japanese course and learning goals. These suggestions, which were diverse and forward-thinking, highlighted the participants’ deep engagement with the platform and their commitment to making it better.
In conclusion, the FGD held at BINUS University on December 13, 2024, was an invaluable opportunity for the DLLC team to hear directly from students about their experiences with Beelingua. The insights shared during the discussion will help shape the future of the platform, ensuring that it continues to evolve in ways that best support the needs of its users. As the event wrapped up, it was clear that this collaborative effort would pave the way for future improvements, making Beelingua an even more effective and dynamic tool for language learning.
Indonesian version
Pada tanggal 13 Desember 2024, Pusat Pembelajaran Bahasa Digital (DLLC) Universitas BINUS mengadakan Forum Group Discussion (FGD) di kampus Anggrek. Acara ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dan saran yang berharga guna meningkatkan Beelingua, platform pembelajaran bahasa digital milik Universitas BINUS. Lebih dari 20 mahasiswa yang berasal dari Jakarta, Bandung, dan Malang berpartisipasi dalam sesi tersebut, baik secara langsung maupun daring, terlibat dalam diskusi yang bermakna mengenai fitur, kegunaan, dan potensi perbaikan platform tersebut.
FGD dipimpin oleh Bapak Hendra Bakti, Manajer DLLC, yang memfasilitasi diskusi dan memastikan bahwa semua peserta memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka. Hadir pula perwakilan dari Departemen TI, Bapak Daniel Wail. Sesi ini disusun berdasarkan delapan pertanyaan yang dirancang sedemikian rupa untuk membahas berbagai aspek Beelingua, mulai dari pengalaman pengguna hingga kualitas konten, serta dari aksesibilitas platform hingga potensinya dalam meningkatkan pembelajaran bahasa.
Peserta yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus Binus memberikan beragam perspektif, yang sangat penting untuk memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki dari Beelingua. Sebagai platform digital yang dirancang untuk mendukung pembelajar bahasa, Beelingua berfungsi sebagai alat bagi mahasiswa untuk berlatih dan mengembangkan keterampilan bahasa mereka dalam lingkungan yang fleksibel dan online. Namun, seperti halnya platform lainnya, umpan balik berkelanjutan dari penggunanya sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan.
Diskusi dimulai dengan membahas kualitas konten. Mahasiswa mendiskusikan efektivitas materi yang disediakan di Beelingua, termasuk latihan tata bahasa, latihan kosa kata, dan sumber daya multimedia. Meskipun sebagian besar peserta merasa bahwa kontennya menarik dan bermanfaat, beberapa mahasiswa menyarankan untuk memperluas pilihan aktivitas interaktif, seperti permainan dan kuis, untuk membuat pengalaman belajar lebih menyenangkan, konsisten, dan mendalam.
Area penting berikutnya yang dibahas adalah aksesibilitas platform. Peserta memberikan umpan balik mengenai ketersediaan Beelingua di berbagai perangkat, stabilitas aplikasi mobile-nya, dan apakah platform tersebut mudah diintegrasikan ke dalam jadwal harian mereka. Saran ini dicatat sebagai potensi perbaikan untuk membuat platform lebih ramah pengguna, terutama bagi mahasiswa yang memiliki akses terbatas pada perangkat mobile tertentu. Topik lain yang dibahas dalam FGD adalah pengalaman pengguna secara keseluruhan di Beelingua. Mahasiswa berbagi pemikiran tentang antarmuka platform, kemudahan navigasi, dan kejelasan instruksinya. Banyak peserta yang mengapresiasi desain yang intuitif, tetapi menyarankan perbaikan, seperti peningkatan navigasi.
FGD ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan saran-saran mereka untuk pengembangan Beelingua di masa depan. Ide-ide yang disampaikan berkisar dari umpan balik waktu nyata mengenai pelafalan dan penulisan, hingga penambahan konten dasar Hiragana/Katakana Jepang yang memungkinkan mahasiswa untuk beradaptasi dengan mudah dengan kursus bahasa Jepang dasar dan tujuan pembelajaran. Saran-saran ini, yang beragam dan berpikir maju, menunjukkan keterlibatan mendalam para peserta dengan platform ini dan komitmen mereka untuk membuatnya lebih baik.
Sebagai kesimpulan, FGD yang diadakan di Universitas BINUS pada 13 Desember 2024 merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi tim DLLC untuk mendengar langsung dari mahasiswa tentang pengalaman mereka dengan Beelingua. Wawasan yang dibagikan selama diskusi ini akan membantu membentuk masa depan platform, memastikan bahwa platform ini terus berkembang dengan cara yang paling mendukung kebutuhan penggunanya. Saat acara berakhir, jelas bahwa upaya kolaboratif ini akan membuka jalan untuk perbaikan di masa depan, menjadikan Beelingua alat yang lebih efektif dan dinamis untuk pembelajaran bahasa.