[LC MALANG] Serba-serbi Kalimat Efektif
Bahasa dibagi menjadi dua jenis dilihat dari sarana penyampaiannya, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan tidak terikat dengan struktur, sedangkan bahasa tulis terikat dengan struktur. Hal itu yang membuat peletakan struktur yang benar berpengaruh besar terhadap pemahaman pembaca. Jika penulis salah dalam meletakkan struktur, makna dari kalimat tersebut akan rancu. Maka dari itu, seorang penulis harus mampu meletakkan struktur dengan tepat agar gagasannya mudah dipahami oleh pembaca.
Salah satu syarat kalimat efektif ialah kecermatan. Kecermatan berhubungan dengan ketepatan makna agar dalam suatu kalimat agar tidak ambigu. Contohnya, “Gubernur itu baru datang”. Kalimat tersebut ambigu karena fokusnya pada (1) jabatan atau (2) waktu kedatangan. Jika penulis ingin berfokus pada jabatan (baru dilantik misalnya), kalimatnya ialah “Gubernur baru itu datang”. Namun, jika penulis berfokus pada waktu kedatangan, kalimatnya ialah “Gubernur baru saja datang”.