[KARYA ILMIAH] Blurb Buku Ditinjau Dari Efektivitas Kalimatnya
Ardelia Beatrice, Brigita Vanessa Salim, Erwin Gunawan, I Kadek Perry Bagus Laksana, Vierdaria Wijayanti
Menurut historis, pada mulanya pembuatan kertas dikembangkan oleh pegawai negeri di pengadilan kerajaan China yang bernama Ts’ai Lun pada tahun 105 M. Buku pertama lahir di Mesir pada masa 2400 tahun sebelum Masehi, setelah rakyat Mesir menciptakan kertas papirus. Namun, buku pertama yang ditulis secara personal oleh seseorang adalah The Epic of Gilgamesh pada tahun 2100 sebelum Masehi. Kemudian pada tahun 1454, Jerman membangun mesin cetak pertama kali. Pada masa itulah tercipta cara untuk mencetak buku semi manual dalam jumlah yang banyak.
Hingga saat ini, sebagian besar orang pasti setuju bahwa buku memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Kita semua pun pasti pernah menggunakan buku sebagai referensi untuk belajar, baik di jenjang sekolah, maupun kuliah. Peran buku tidak hanya berhenti sampai disana, beragam informasi, dan hiburan pun bisa kita dapatkan dari buku. Melalui buku, penulis bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Namun, semakin banyak buku yang beredar semakin sulit juga untuk menentukan buku mana yang bagus dan layak untuk dibeli.
Beberapa hal yang bisa diperiksa sebelum membeli sebuah buku antara lain: siapa penulisnya, siapa penerbitnya, keselarasan cover dengan tema, serta yang terpenting blurb buku itu sendiri. Blurb adalah suatu penjelasan singkat mengenai buku yang terletak di bagian belakang sampul buku. Umumnya, blurb berisi kutipan, testimoni, ringkasan cerita, atau poin-poin di dalam buku. Namun, seringkali pembaca menyamakan blurb dengan sinopsis buku. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sinopsis adalah suatu ringkasan cerita yang isinya berupa cuplikan seluruh adegan, sehingga mampu membentuk tema cerita tertentu. Berdasarkan definisi di atas jelas bahwa sinopsis dan blurb berbeda, blurb buku juga dinilai mampu membangkitkan gairah pembaca agar tertarik membaca atau membeli buku tersebut.
Oleh karena itu, eksistensi blurb dalam sebuah buku menjadi sangat krusial. Blurb lah yang menjadi daya pikat pertama sekaligus representatif dari isi buku, jika ditulis dan dikembangkan dengan salah, maka akan berakibat fatal. Salah satu permasalahan yang kerap terjadi dan dianggap remeh adalah penulisan kalimat yang efektif pada blurb buku. Padahal, jika terjadi kesalahan dalam penulisan kalimat efektif dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ambiguitas terhadap pemahaman pembaca.
Maka dari itu, kami melakukan penelitian yang berjudul “Blurb Buku Ditinjau Dari Efektivitas Kalimatnya”. Dengan tujuan, untuk mengetahui kesalahan-kesalahan berupa pelanggaran terhadap syarat kalimat efektif pada blurb buku. Penelitian ini akan berfokus pada enam syarat kalimat efektif yang meliputi: keutuhan, kesejajaran, kefokusan, kehematan, kecermatan, dan kelogisan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan solusi bagi para penulis buku untuk meningkatkan kesadaran dalam memaksimalkan keefektifan kalimat pada blurb buku mereka.