[Student Corner] Penggunaan Bahasa Indonesia pada Media Sosial

Dewasa ini, media sosial merupakan salah satu tempat bagi masyarakat untuk menyampaikan opini, mengekspresikan pengalaman pribadi, sarana untuk melakukan bisnis, berkomunikasi dengan teman atau kerabat, dll. Sebagai orang Indonesia, tentu saja kita memakai bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam penggunaan media sosial. Misalkan, saat ini media sosial yang cukup populer adalah facebook atau instagram. Pada laman kedua media ini, bukan hanya anak-anak muda saja yang menggunakan, melainkan para anak yang masih sekolah di tingkat sekolah dasar ataupun orang yang sudah lanjut usia juga dapat menggunakan media sosial ini. Dalam penulis ini, penulis ingin bertujuan untuk menyampaikan opini penulis mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik yang seharusnya disampaikan pada media sosial.

Penggunaan bahasa Indonesia pada media sosial menurut penulis saat ini harus diperbaiki oleh para pengguna media sosial, dikarenakan terlalu banyak orang yang menggunakan bahasa yang tidak baku sehingga orang terkadang lupa untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat berbicara langsung. Contoh kata yang saat ini sering orang-orang pakai adalah kata “dalem” yang seharusnya ditulis menjadi “dalam”, kata “aja” yang seharusnya ditulis menjadi “saja”, dan kata “gak” yang seharusnya ditulis menjadi “tidak”. Seharusnya, dalam menuliskan bahasa Indonesia, tidak semua hal harus ditulis secara tidak baku termasuk pada penggunaan media sosial. Meskipun media sosial adalah sarana untuk berekspresi dalam menyampaikan pendapat, sebaiknya tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pendapat penulis terkait hal ini berdasarkan pengalaman penulis terkait penggunaan bahasa Indonesia pada media sosial. Pada awalnya, penulis juga menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baku, namun setelah mencoba untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, penulis dapat merasakan bahwa bahasa Indonesia jauh lebih indah dan enak dilihat pada saat kita membaca ulang tulisan yang kita buat.

Kesimpulan dari penulisan esai ini adalah sebagai orang Indonesia, mungkin kita sudah terbiasa untuk menggunakan bahasa yang tidak baku dalam percakapan sehari-hari secara langsung. Namun, untuk menjaga dan mewariskan budaya yang baik kepada generasi penerus bangsa, sebaiknya penulisan bahasa Indonesia dapat diperbaiki dari penulisan yang terkesan asal-asalan menjadi penulisan yang baik dan benar sesuai dengan ejaan PUEBI, bukan berarti tidak boleh menggunakan bahasa tidak baku, namun bukan berarti seluruh teks penulisan yang kita tulis dibuat menggunakan bahasa tidak baku dan kurang tepat digunakan untuk sehari-hari.

Melinda Andrianto