Pengajaran BIPA di Ho Chi Minh City, Vietnam

Pada kesempatan ini, penulis akan membagikan cerita pengalaman selama mengajar BIPA di Ho Chi Minh, Vietnam. Pengajar mendapatkan kesempatan mengajar BIPA untuk mahasiswa di Universities of Social Sciences and Humanities (USSH), Ho Chi Minh City, Vietnam pada 2016. Pengajar membagi pengalaman tersebut dalam hal pengajaran, budaya, dan pariwisata.

Kampus Utama USSH, 10-12 Đinh Tiên Hoàng, Bến Nghé, Quận 1, Hồ Chí Minh, Vietnam
Kampus Utama USSH, 10-12 Đinh Tiên Hoàng, Bến Nghé, Quận 1, Hồ Chí Minh, Vietnam

Pada tahun ajaran ini, pengajar bertemu dengan mahasiswa semester 2 – 8. Karakter mahasiswa yang beragam, baik secara budaya dan geografis, semakin mewarnai pengajaran BIPA di kampus USSH. Mahasiswa di USSH mempunyai minat belajar budaya dan bahasa Indonesia yang cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penerima Beasiswa Darmasiswa 2016 yang berjumlah 25 orang dari total 31 mahasiswa se-Vietnam.

Keceriaan mahasiswa/i USSH semester 2
Keceriaan mahasiswa/i USSH semester 2

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di dua kampus, yaitu Kampus I (Đinh Tiên Hoàng Street) dan Kampus II (Thu Duc District).

Kelas Bahasa Indonesia di Bidang Bisnis,semester 8
Kelas Bahasa Indonesia di Bidang Bisnis,semester 8

Tujuan pembelajaran BIPA di USSH sejalan dengan kebijakan pemerintah RI (Kemendikbud) dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan internasional, khususnya di Asia Tenggara.

Silaturahmi dengan Bapak Dubes Ri untuk Vietnam, Ibnu Hadi di KJRI Ho Chi Minh City
Silaturahmi dengan Bapak Dubes Ri untuk Vietnam, Ibnu Hadi di KJRI Ho Chi Minh City

Selama mengajar di USSH, pengajar juga mendampingi mahasiswa/i dalam beberapa kegiatan budaya seperti AYFN (ASEAN Youth Friendship Network) di Kampus I. Tujuan acara ini untuk mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Vietnam. Mewakili Indonesia, Pak Kristian menjadi moderator dalam acara seminar AYFN tersebut.

Peserta AYFN 2016 di USSH
Peserta AYFN 2016 di USSH

Minat mempelajari bahasa Indonesia di University of Social Sciences and Humanities (USSH) Ho Chi Minh City terus meningkat sejak tahun 2010.

Jumlah mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia University of Social Sciences and Humanities Ho Chi Minh City
Jumlah mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia University of Social Sciences and Humanities Ho Chi Minh City

Sebanyak 24 mahasiswa mengikuti perkuliahan di Jurusan Bahasa Indonesia USSH pada tahun ajaran 2013, meningkat 9% dibanding tahun 2012 dengan jumlah 22 mahasiswa.(KJRI HCMC)

Menghadiri acara di KJRI Ho Chi Minh bersama Pak Nguyen Than Tuan, Wakil Dekan Fakultas Oriental Studies dan Ketua Jurusan Bahasa Indonesia USSH
Menghadiri acara di KJRI Ho Chi Minh bersama Pak Nguyen Than Tuan, Wakil Dekan Fakultas Oriental Studies dan Ketua Jurusan Bahasa Indonesia USSH

Peran KJRI juga sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan hubungan bilateral ini. Upaya meningkatkan jumlah mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di USSH HCMC dilakukan KJRI dengan beragam cara, yaitu menyediakan tenaga pengajar; melengkapi pustaka dan komputer pada Pusat Studi Indonesia; serta memberikan latihan tari dan mementaskannya pada berbagai kegiatan. Interaksi mahasiswa dalam bahasa Indonesia dengan pelatih dan staf KJRI selama latihan dan pementasan tari, memberikan citra yang positif mengenai kepedulian perwakilan Indonesia terhadap Jurusan Bahasa Indonesia.

Ramah Tamah AYFN dengan Pak Konsul, Jean Anes di KJRI Ho Chi Minh City
Ramah Tamah AYFN dengan Pak Konsul, Jean Anes di KJRI Ho Chi Minh City

Dalam memperingati salah satu hari besar di Vietnam, Peringatan Hari Raja Hung yang bertepatan dengan 16 April 2016, masyarakat Vietnam diingatkan kembali akan nilai sejarah dan budaya. Daerah bumi Phu Tho, selama beberapa ribu tahun lalu, adalah tempat dimana bapak “Naga” dan ibu “Bidadari” telah menikah, kemudian melahirkan seratus telur, membentuk seratus marga, menciptakan perasaan “saudara setanah air”. Ini juga merupakan tempat para Raja Hung (2879-258 sebelum tahun Masehi) mendirikan Negara pertama “Van Lang” yang sekarang adalah negara Vietnam. Oleh karena itu, kawasan Kuil Raja Hung di gunung Nghia Linh, provinsi Phu Tho menjadi daerah cikal bakal, tempat berhimpun yang setinggi-tingginya tentang pelaksanaan pemujaan Raja Hung. Menurut bahan-bahan yang sekarang tersimpan, bentuk primitif Hari Haul Cikal Bakal Bangsa telah muncul sangat awal dalam sejarah. Pada zaman Thuc Phan-An Duong Vuong, (257-208 sebelum tahun Masehi), satu tiang batu untuk bersumpah telah ditegakkan di gunung Nghia Linh yang bertuliskan secara jelas bahwa “Bersumpah dengan kesaksian Tuhan dan alam, Vietnam bisa hidup abadi di Kuil Cikal Bakal Raja Hung, kami akan turun temurun merawat kuil marga Hung dan membela Tanah Air yang diserahkan oleh Raja Hung”. Sejarah yang berlangsung ribuan tahun kemudian, banyak raja yang terkenal dari zaman-zaman kerajaan feodal Vietnam telah berturut-turut menetapkan buku sejarah tentang zaman Raja Hung dan menegaskan peranan besar dari para Raja Hung terhadap Tanah Air. Oleh karena itu, Hari Haul Cikal Bakal Bangsa Raja Hung dan Kepercayaan memuja Raja Hung yang dilakukan oleh generasi-generasi orang Vietnam telah menjadi nilai sendiri-sendiri dari bangsa Vietnam. Nilai moral yang dipetik adalah : “Makan buah harus ingat akan siapa penanamnya, Minum air harus ingat sumbernya”.

Menjadi Salah seorang Pewara dalam acara puncak AYFN beserta Pejabat Fungsi Pensosbud KJRI HCMC, Ibu Desi Nurmala Dewi.
Menjadi Salah seorang Pewara dalam acara puncak AYFN beserta Pejabat Fungsi Pensosbud KJRI HCMC, Ibu Desi Nurmala Dewi.

Berbicara dunia pengajaran dan budaya, tentu tidak lepas dari pariwisata.
Vietnam (Bahasa Vietnam: Việt Nam), bernama resmi Republik Sosialis Vietnam (Cộng Hòa Xã Hội Chủ Nghĩa Việt Nam) adalah negara paling timur di Semenanjung Indochina di Asia Tenggara. Vietnam berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya dan di sebelah timur terbentang Laut China Selatan.

Pemandangan dari puncak Patung Yesus di Vung Tao
Pemandangan dari puncak Patung Yesus di Vung Tao

Dengan populasi sekitar 84 juta jiwa, Vietnam adalah negara terpadat nomor 13 di dunia. Vietnam termasuk di dalam grup ekonomi “Next Eleven”. Menurut pemerintah, GDP Vietnam tumbuh sebesar 8.17% pada tahun 2006, negara dengan pertumbuhan tercepat kedua di Asia Timur dan pertama di Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2007, menteri keuangan menyatakan pertumbuhan GDP Vietnam diperkirakan mencapai rekor tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir sebesar 8.44%. Vietnam tidak hanya dikenal dengan Ha Long Bay sja, tetapi sederetan tempat wisata menarik banyak yang menawarkan keindahannya seperti Cu Chi Tunnel, Bukit Pasir di Mui Ne, Pantai Nha Trang, Delta Mekong, Kota Tua Hoi An, Kompleks Monumen Hue, My Son Sanctuary, Danau Hoan Kiem, dan Sa Pa Terraces.

Semoga program pengajaran BIPA ini menjembatani pertukaran dan pemahaman budaya dan bidang lainnya secara mendalam dan berkelanjutan.

VIVA BIPA!