[LC MALANG] Hubungan Bahasa dan Usia

Hubungan bahasa dan usia tidak hanya menimbulkan variasi bahasa, tetapi juga hubungannya dengan representasi bahasa. Representasi dunia bisa diartikan wawasannya terhadap dunia sekitar. Representasi dunia bisa terlihat dari pelestarian budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Struktur dari bahasa mencerminkan budaya dari kelompok tertentu. Hal itu masih ada hubungannya dengan bahasa. Bahasa yang merupakan bagian dari kebudayaan juga dipengaruhi oleh usia. Perbedaan usia menimbulkan perbedaan bahasa pada bahasa tertentu di dunia. Variasi bahasa muncul karena ada faktor eksternal, yaitu faktor sosial dan juga ada faktor internal yaitu umur, sedangkan faktor situasional yang memengaruhi pemakaian bahasa adalah lawan bicara, bahasa yang digunakan, waktu, tempat, dan lain-lain (Aslinda dan Syafyahya, 2010). 

Seseorang yang beranjak dewasa akan belajar bahasa yang semakin kompleks pula. Hal itu dapat dilihat pada anak kecil yang masih menggunakan per kata untuk mengungkapkan keinginannya pada masa-masa awal kehidupannya. Setelah itu, mereka akan belajar menggunakan kalimat lengkap dalam mengutarakan keinginan sejalan dengan perkembangan usianya. Tidak berhenti di situ, ketika beranjak dewasa mereka akan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan memperhatikan norma-norma yang lebih luas. Misalnya, mengungkapkan isi hatinya tanpa menyinggung SARA di media sosial. Jadi, terdapat hubungan antara penggunaan bahasa dan usia. 

 

Daftar rujukan: 

Aslinda dan Syafyahya, L. (2010). Pengantar Sosiolinguistik. PT Refika Aditama. 

Mufidah Nur Amalia